Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Ini adalah keadilan yang sejati.
Terlepas dari hal ini, kita tidak akan merasakan kasih yang sepenuhnya jika sifat dan rasa individualitas kita di tiadakan. Kebutuhan, keadaan, kemampuan, cita-cita kita adalah berbeda satu dengan yang lain. Jika seorang ayah mencintai 3 orang anaknya secara sama rata, dia diwajibkan untuk memperlakukan ketiganya dengan adil SESUAI dengan kebutuhan masing-masing.
Seorang anak wanita dengan rasa minat yang rendah di olahraga namun sangat bersemangat di seni, membutuhkan training dan pengalaman yang berbeda dengan anak laki-laki yang ingin menjadi atlit. Anak ketiga yang sedang sakit juga membutuhkan perlakukan yang berbeda.
Perlakuan berbeda ini dapat disalah artikan si anak bahwa sang ayah tidak memperlakukan mereka dengan adil. Namun seorang orang tua haruslah siap menerima risiko dituduh dan di kata-katai tidak adil oleh anak-anaknya asalkan mereka tetap dapat menerima apa yang mereka butuhkan. Dari perspektif si anak, orang tua ini tidak adil karena tidak memberikan hal yang sama pada mereka, dari perspektif orang tua, dia ingin memberikan yang terbaik pada anaknya, yang mereka butuhkan.
Dalam Galatia 2:6, Paulus menulis:
Dan mengenai mereka yang dianggap terpandang itu--bagaimana kedudukan mereka dahulu, itu tidak penting bagiku, sebab Allah tidak memandang muka--bagaimanapun juga, mereka yang terpandang itu tidak memaksakan sesuatu yang lain kepadaku.
Atau dalam versi King James Version New:
Galatians 2:6 . . . those who seem to be something whatever they were, it makes no difference to me; God shows personal favoritism to no man
Dalam hal ini, Paulus menulis tentang cikal bakal pendiri gereja, (Baca ayat 9). Roh kudus menginspirasi dia untuk mengatakan bahwa Tuhan tidak mengenal favoritisme. Paulus sendiri menulis bahwa dirinya adalah hamba Tuhan (2 korintus 4:5; 1 Korintues 3:4-7). Suatu sikap yang menandakan bahwa Tuhan tidak mengenal favoritism.
Jika Tuhan tidak adil maka haruslah ada orang yang mendapatkan semuanya dengan Cuma-Cuma. Adakah orang seperti itu? Jika kita melihat dibalik tirai kematian maka perspektif kita akan berubah. Selama bertahun-tahun orang melihat bahwa Lazarus, yang mengais makanan dari gerbang rumah orang kaya, adalah orang yang patut dikasihani. Tapi dibalik tirai kematian, si orang kaya menghabiskan waktu untuk memohon setetes air dari Lazarus (Lukas 16:19-31).
Walaupun kita semua layak mendapatkan hukuman di neraka, tapi Lazarus tidak layak mendapatkan kemiskinan sama dengan si orang kaya juga tidak layak miskin. Jadi sekarang situasinya dibalik. Namun si orang kaya memiliki kesempatan untuk menjadi orang yang murah hati, tapi dia memilih untuk menghabiskan uangnya pada dirinya sendiri. Dalam perspektif yang benar, si orang kaya ini jauh lebih kasihan dari Lazarus.
Hanya orang konyol yang berani mengkritik rencana Tuhan di dunia ini, karena kita tidak melihat endingnya. Kita yang di dunia ini tidak bisa melihat endingnya. Ketika kesempurnaan rencana Tuhan sudah ditunjukkan maka semua mulut pengkritik akan diam.
Alkitab adalah pembuka mata kita yang paling besar. Alkitab mengejutkan kita dengan memaparkan bahwa realita sebenarnya sangat berbeda dengan apa yang kita pikirkan.
Kesulitan dan kesakitan, ujian dan cobaan, menurut Alkitab adalah saat yang tepat untuk bergembira bukan bersedih. Saya dulu berpikir bahwa Alkitab mengatakan Bahagialah, walau cobaan ini adalah tragedy bagimu. Kini saya sudah mengerti konteksnya dan menemukan bahwa sebenarnya Alkitab memiliki maksud yang berbeda.
Alkitab tidak berkata Bahagialah, terlepas dari apapun tragedy yang kamu alami, tapi Berbahagialah karena ujian. Mari bergembira ketika ada ujian, karena itu seperti mendapatkan promosi di tempat kerja. Ini akan meningkatkan status spiritual kita, jika kita melewatinya dengan benar. Dengan membentuk karakter yang benar, ujian dan cobaan akan membentuk kita agar dapat lebih memahami dan mendapatkan bagian lebih di kerjaan Surga.
Ilusi terbesar dalam sejarah adalah bahwa orang Kristen yang menderita kelihatannya seperti dihukum Tuhan. Kenyataan yang sebenarnya adalah, orang-orang yang menderita ini mendapatkan bonus yang luar biasa. Namun umumnya kita terlalu berfokus pada kehidupan dunia ini sehingga kita tak pernah bisa memahami ini. Bisakah kita memahami berkat rohaniah atau kita hanya bisa melihat berkat jasmaniah?
Fitur utama dari ajaran Yesus adalah bahwa ketidak adilan dunia ini akan di buat adil pada kehidupan berikutnya. Seperti dalam injil Lukas ayat 6:20-26
Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa. Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu. Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis. Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."
Sebuah keadilan yang adil! Betapa kita selama ini melihat orang-orang yang menderita di jalan sebagai orang yang sangat patut dikasihani, dan kita melihat orang kaya yang kita iri, sebagai orang yang sangat diberkati. Namun kenyataannya, mereka yang sekarang menderita mempunyai bonus start yang banyak dalam meraih kekayaan spiritual. Sedangkan mereka yang sekarang bahagia, memiliki handicap dalam meraih kekayaan spiritual.
Hal ini mengingatkan saya pada 1 Korintus pasal 12:22-25.
Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan. Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus. Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.
Jika dunia ini melihat kamu sebagai orang yang tidak penting, itu hanya membuat Tuhan makin ingin meninggikan kamu.
Ingatlah kelahiran Mesias, sang raja pun tak diberitahu, para ahli ilmu tak diberitahu, Surga memilih memberitakan kabar ini kepada para Gembala, Anna dan tiga orang bijak dari timur.
Tuhan Yesus sendiri sadar dan mengetahui mereka yang dilupakan orang. (Lukas 19:2-9; 8:43-48; 7:11-15; 21:1-4, 8:27 ff; Yohanes 5:2 ff)
Pemungut cukai, wanita kotor, orang gila, orang miskin, orang terkena lepra, orang cacat, orang bisu, Tuhan Yesus sadar akan kehadiran mereka. Ketika dia lapar dan haus, dia berteman dengan wanita orang Samaria, member wanita itu harapan ketika dia diperlakukan rendah oleh orang lain.
Tuhan Yesus gembira dengan tingkah laku yang baik. Seorang janda yang memberikan uang sedikit, ikan dan roti kepunyaan anak kecil, dan seorang yang membasuh kakinya. Semua ini cukup untuk memberikat pujian dari hatinya (Lukas 10: 39 42).
Yesus mengejutkan orang-orang lagi dengan memperhatikan orang-orang yang tidak dikenal. Ingat ketika ada orang buta, para ahli Taurat mempergunakan ini untuk bahan debat. Siapakah yang berdosa? Bolehkah menyembuhkan di hari Sabat? Ketika orang menjauhkan hidungnya dia menurunkan hatinya. Orang melihat seorang pelacur, dia melihatnya sebagai seorang yang akan layak masuk surga. Orang-orang yang manusia hindari, itu adalah orang-orang yang paling ingin dia temani.
Tuhan Yesus menunjukkan bahwa meskipun dunia ini (termasuk kaum religious) pada jaman sekarang masih mencari dan menjilat nama besar. Tapi dia mencari dan menyayangi mereka yang tak dikenal.
Yehezkiel 17:24 Maka segala pohon di ladang akan mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya."
Yehezkiel 21:26 beginilah firman Tuhan ALLAH: Jauhkanlah serbanmu dan buangkanlah mahkotamu! Tiada yang tetap seperti keadaannya sekarang. Yang rendah harus ditinggikan, yang tinggi harus direndahkan.
Bahkan Alkitab berkali-kali menekankan bahwa yang rendah di dunia ini akan ditinggikan nanti.
Mereka yang hidup enak dan kaya kita pandang sebagai orang yang memiliki start yang bagus, berkat yang tidak adil. Ternyata justru orang-orang ini yang memiliki handicap atau ketinggalan start. Meskipun kelihatannya hidup mereka enak, namun orang kaya susah masuk ke kerajaan Surga. Namun orang kaya memiliki kesempatan untuk meninggalkan kekayaan mereka sehingga mereka dapat berdiri sama tinggi dengan orang-orang miskin.
Jadi mana yang lebih baik? Dilahirkan miskin atau kaya? Mereka yang rendah hati, mereka yang di bawah akan ditinggikan di surge.
Mereka yang dilahirkan di keluarga pendeta, sepertinya memiliki advantage yang bagus. Namun justru Tuhan Yesus mengatakan bahwa lebih mudah pelacur masuk ke kerajaan surga dari mereka. (Matius 21:31b)
Sebagian orang Kristen mengalami rasa sakit yang luar biasa, rasa depresi yang luar biasa hingga mereka akan mendapatkan hadiah yang luar biasa hanya dengan bertahan hidup dan tidak bunuh diri. Sebaliknya, orang Kristen yang hidup seenaknya harus melakukan sesuatu yang luar biasa agar dapat mendapatkan hadiah yang sama dengan mereka yang sakit.
Jika kita melihat bayi, kita tidak akan tahu. Bayi yang jelek dapat jadi orang yang tampan. Bayi dengan muka idiot dapat jadi orang yang pintar. Sama dengan itu, apa yang kita lihat sekarang tidak bisa menjelaskan apa yang akan kita dapat nantinya. Kita tidak tahu siapa yang harus kita kasihani sebenarnya.
Tom, Dick dan Harry boleh menghabiskan hidupnya bekerja sepuas hati mereka. Masing-masing dibayar dengan gaji yang sama setiap jamnya dan masing-masing boleh menabung gajinya di dana pension dengan bunga 10%. Setelah 5 tahun, mereka harus hidup dari dana pension itu dan tidak bisa mendapatkan gaji lagi.
Tom menghabiskan 5 tahun itu dengan ber malas-malasan, bekerja hanya untuk mengumpulkan uang secukupnya, lalu bersantai. Dick, bekerja dengan giat tapi menghabiskan uangnya untuk kemewahan. Harry, bekerja lebih lama dari Dick dan hidup lebih hemat dari Tom, tapi dia menabung semua uangnya di dana pension.
Manusia melihat Harry sebagai orang yang patut dikasihani. Dia bekerja lebih lama, hidup lebih miskin. Tapi ketika dia pension dia dapat hidup dengan layak sedangkan Dick dan Tom akan menghadapi masa pension yang susah.
Setiap momen hidup kita adalah kesempatan untuk menabung di dana pension Surga. Bunga nya sangat tinggi sehingga tidak bisa ditulis dalam angka. Terlepas dari apa yang dilihat dunia, mereka yang hidup enak dan bersantai di dunia ini dan hanya memberikan kontribusi sedikit pada kerajaan Tuhan, berada dalam situasi yang mengerikan. Sedangkan mereka yang mau bekerja, berkorban demi Tuhan sedang menabung dana pension Surga menuju kelebihan.
Alkitab mengatakan bahwa dalam perlombaan lari, semuanya tahu bahwa hasil akhirnya adalah yang terpenting. Banyak yang mempunyai start yang bagus namun gagal. Banyak yang dinilai dunia memiliki finish yang bagus, namun didiskualifikasi.
Jika kita sering melihat bahwa Tuhan tidak adil, bahwa banyak orang memiliki uang lebih dan keadaan yang baik daripada dimiliki orang lain. Itu artinya kita hanya bisa melihat dalam pandangan yang sempit.
Lihatlah perlombaan lari dalam sirkuit atletik yang melingkar. Dalam start, mereka yang lari di lingkaran terluar selalu start lebih maju dari mereka yang lari di lingkaran dalam. Jika kita tidak melihat sirkuit yang melingkar, maka kita akan berseru tidak adil! Namun karena sirkuit ini melingkar, maka pelari di lingkaran luar harus berlari lebih jauh dari yang di dalam. Ternyata ini adil.
Perlombaan lari di dunia ini jauh lebih kompleks. Bayangkan lomba lari dengan seorang atlet, seorang yang sakit parah, seorang yang cacat, seorang yang harus lari di lintasan penuh dengan salju, seorang yang harus lari sambil memotong rumput di hutan, seorang yang harus mendaki gunung, dan seorang yang lari di jalan mulus.
Hidup ini sedemikian kompleks hingga kita tak bisa menilai perlombaan ini. Bagi kita ini terasa tidak adil. Namun tidak bagi Tuhan. Tuhan telah menghitung semua variable, sama seperti kita merancang perlombaan lari atletik di sirkuit lingkaran. Setiap peserta lomba dinilai Tuhan seberapa jauh kemampuannya, sehingga hasil akhirnya adalah adil.
Kecuali anda didiskualifikasi dengan tidak mempercayai dan menyerahkan hidup kepada Tuhan Yesus, semua peserta lari akan memenangkan hadiah utama yaitu hidup abadi dalam kemuliaan Tuhan. Hadiah tambahan akan diberikan berdasarkan kesetiaan, dan banyak factor lain. Dan di sinilah banyak yang akan tidak mendapat.
Seperti Tom, Dick dan Harry yang semuanya akan pension, namun hanya satu orang yang akan hidup enak dalam masa pension.
Lukas 12:48 Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut."
Markus 10:31 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."
Meskipun Paulus sudah melakukan banyak hal dia harus menulis dalam 1 Korintus 9:26-27.
Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
Dalam Yeheskiel 33:12-20 di sini ditekankan bahwa finish nya adalah yang terpenting. Mereka yang sudah memimpin di awal tetap mempunyai kesempatan yang sama untuk finish dengan baik. Semakin lama seorang hidup, semakin banyak karakternya yang ditunjukkan pada Tuhan. Orang yang dekat dengan Tuhan namun menjadi tawar hati layak untuk diperlakukan dengan lebih kejam karena dia sudah memalingkan muka dari berkat, hikmat dan dengan pengetahuan yang jauh melebihi orang non Kristen.
Semakin banyak yang dipunya, semakin banyak yang diminta. Dalam penghakiman terakhir, kita akan melihat indahnya rencana Tuhan dalam keadilan. Kecuali mereka yang hidup mudah dan enak mau mencari dan meninggalkan keenakannya demi Tuhan, mereka tidak akan diberi hadiah seindah orang yang sudah dengan menang menahan sakit, siksaan, hinaan yang diberikan kepada mereka.
Tapi apa yang membuat rasa sakit ini impas? Apa imbalannya? Kita tahu bahwa Rasul Paulus disiksa dan hidup sengsara dalam penjara. Dia dipukuli dengan kejam dengan batu sehingga disempat dikira mati. Jika kamu takut terbang tolong pikirkan Rasul Paulus. Dia sudah tiga kali terkena bencana kapal karam . Pada jaman itu tidak ada jaket keselamatan, dia pernah menghabiskan waktu 24 jam terapung di air (2 korintus 11:23-29).
Lihatlah imbalan yang diberikan pada Rasul Paulus atas kecintaannya dalam mengabarkan Injil. Lihatlah imbalannya di dunia ini. Namun dalam penderitaannya dia secara mengejutkan mengatakan bahwa ini tidak ada apa-apanya dibanding harta di surga nanti. (2 Korintus 4:17, Roma 8:18, tambahan: Matius 5:11-12).
Paulus seperti orang gila saja. Bagaimana bisa orang berkata seperti itu, dia seperti berasal dari dunia lain. Namun dia memang sudah pernah melihat sedikit surga. Bagaimana dengan kita semua yang tidak pernah melihat surga? Alkitab sering mengutip tentang kelahiran bayi. Dalam kesakitan mengandung anak, banyak wanita yang bersumpah tidak ingin mengandung anak lagi. Namun kegembiraan menjadi ibu membuat rasa sakit mengandung ini tidak ada apa-apanya. Sakit, namun hadiah di akhir jauh lebih dari cukup untuk mengatasi rasa sakit ini.
Alkitab mengatakan bahwa Tuhan menginginkan setiap orang untuk bergabung ke dalam keluarga Nya. Ini artinya, tanpa kecuali, bahwa Tuhan secara bebas dan suka cita memaafkan dan mengadopsi setiap orang yang menerimaNya, terlepas dari fakta bahwa tidak ada dari kita yang layak mendapatkan ini, ataupun bahwa kelihatannya ada orang yang lebih pantas dari kita.
Apakah kita mengasihani orang yang salah?
Diberkati????
Mereka yang dilupakan dunia ini, di kenal Tuhan
Yang Rendah Ditinggikan
Lukas 1:52 Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah
Mereka yang hidup enak, apakah benar-benar enak?
Paradigma Hidup
Apa yang dapat membuat rasa sakit ini impas?